Apa saja kebiasaan buruk yang dapat merusak otak?
- Makan
Sambil Scroll Media Sosial. Kebiasaan ini lebih berbahaya dari yang kita
kira. Ketika makan sambil main HP, otak kita dipaksa multitasking.
Akibatnya? Otak jadi stress karena harus fokus ke dua hal sekaligus. Belum
lagi, kita jadi tidak sadar sudah makan berapa banyak. Yang lebih parah,
informasi berlebih dari medsos saat makan bisa ganggu produksi enzim
pencernaan. Ujung-ujungnya, nutrisi yang harusnya sampai ke otak malah
tidak terserap maksimal.
- Jam
Tidur Berantakan. Saya sering melihat banyak orang yang bangga bisa
begadang sampai pagi. Padahal, kebiasaan ini sama bahayanya dengan
menenggak racun pelan-pelan. Tidur tidak teratur bikin otak kebingungan
kapan harus memulai proses 'bersih-bersih'. Ya, otak kita punya sistem
pembersihan yang namanya glymphatic system. Sistemnya cuma aktif waktu
tidur malam. Kalau tidurnya berantakan, sampah metabolisme numpuk di otak.
Lama-lama bisa bikin pikun lebih cepat.
- Kurang
Minum Air Putih. Dehidrasi itu musuh besar otak. Cuma kurang 2% cairan
aja, kemampuan otak langsung turun 30%. Bayangkan, otak kita 73% airnya.
Kalau kurang minum, sel-sel otak jadi seperti tanaman kekeringan. Mereka
akan mengerut dan tidak bisa bekerja optimal. Efeknya? Konsentrasi buyar,
mood naik turun, sampai sakit kepala.
- Terlalu
Sering Pakai Headset. Saya tahu musik itu asyik. Tapi dengerin musik
keras-keras pakai headset itu seperti nyiksa sel-sel otak. Getaran suara
yang terlalu kencang bisa merusak area otak yang ngurus pendengaran. Yang
lebih mengkhawatirkan, kerusakan ini sifatnya permanen. Sel-sel saraf
telinga yang rusak tidak bisa tumbuh lagi.
- Makan
Junk Food Terus-terusan. Ini bukan soal gemuk atau kurus. Makanan cepat
saji itu miskin nutrisi tapi kaya racun. Lemak trans dan gula berlebih
dalam junk food bikin pembuluh darah di otak jadi kaku dan sempit.
Akibatnya? Aliran darah ke otak berkurang, oksigen tidak cukup, sel-sel
otak jadi lemas. Sama seperti mobil dikasih bensin campur air, performanya
pasti turun.
- Jarang
Gerak. Otak butuh gerak, bukan cuma duduk seharian. Ketika kita bergerak,
darah mengalir lebih lancar ke otak. Plus, aktivitas fisik memicu produksi
BDNF, semacam pupuk alami untuk sel otak. Tanpa gerak, otak jadi seperti
tanaman di ruang gelap - kurus dan tidak berkembang.
- Kebanyakan
Main Game. Game memang seru. Tapi main game berlebihan itu seperti memberi
otak kopi terus-menerus. Dopamin - hormon 'bahagia' - dipaksa keluar
terus. Lama-lama, otak jadi kebal. Aktivitas normal jadi terasa
membosankan. Yang lebih bahaya, area otak yang ngurus kontrol diri jadi
lemah.
- Perfeksionis
Berlebihan. Ngejar kesempurnaan terus-menerus itu sama dengan menyiksa
otak. Otak dipaksa selalu waspada, cortisol (hormon stress) naik terus.
Efeknya? Sel-sel otak bisa mati lebih cepat.
- Kurang
Sosialisasi. Manusia itu makhluk sosial, bukan robot. Kurang interaksi
sosial bikin area otak yang ngurus empati dan komunikasi jadi kerdil. Sama
seperti otot yang tidak dipakai, kemampuan sosial kita bisa 'atrofi' atau
mengecil kalau tidak dilatih.
- Menahan
Buang Air Kecil. Ini kebiasaan sepele tapi efeknya serius. Menahan pipis
bikin tekanan di kandung kemih naik. Tekanan ini bisa mengganggu aliran
darah ke otak. Belum lagi stress yang timbul karena menahan diri
terus-menerus. Otak jadi tidak bisa fokus karena sibuk 'menahan'.
Leave a Comment